Inilah Bahaya Sering Menahan Kentut
Menahan kentut hendaknya dihindari, kecuali jika Anda berada di tengah banyak orang.
Hanya saja yang penting diketahui yaitu terlalu sering menahan kentut bisa berbahaya. Pada dasarnya kentut merupakan udara yang terjebak di dalam perut.
Photo: https://pixabay.com
Jenis makanan seperti kol dan bawang putih mengandung karbohidrat yang cukup sulit terserap sempurna sehingga memicu pembentukan gas mengandung sulfur di dalam pencernaan. Hal inilah yang nantinya menyebabkan kentut berbau.
Umumnya orang kentut sebanyak 13-21 kali dalam sehari. Angka ini tergolong normal. Sebenarnya kentut dengan frekuensi normal menandakan sistem pencernaan berfungsi dengan baik.
Sesekali menahan gas (kentut) tampaknya tidak menimbulkan bahaya kesehatan, tapi tentunya Anda merasa tidak nyaman kan?
Hindari terlalu sering menahan kentut karena dampaknya bisa menyebabkan masalah pencernaan, perut kembung, perut tidak nyaman dan perut menjadi cenderung panas.
Terlalu lama dan sering menahan kentut bisa menyebabkan usus menggelembung (akibat penyumbatan gas). Hal ini bisa membahayakan bagian tubuh tersebut.
Menahan kentut berpotensi menyebabkan tekanan dari gas yang seharusnya dikeluarkan, gas nantinya berpencar (menuju) bagian-bagian lain di dalam tubuh.
Hal ini bisa berdampak buruk pada organ tubuh, salah satunya yaitu usus. Dimana penumpukan berlebih gas akan melemahkan dinding usus dan menyebabkan munculnya tonjolan di lapisan mukosa usus (diverticula).
Keadaan bisa sangat berbahaya jika kantong/tonjolan di lapisan mukosa usus tersebut bisa sampai menimbulkan infeksi.
Infeksi Diverticulosis
Diverticulitis adalah kondisi infeksi dimana sebelumnya terjadi kemunculan tonjolan di saluran pencernaan. Kondisi ini mengakibatkan rasa sakit pada perut, rasa mual (ingin mutah), demam dan gangguan BAB.
Bisa dikatakan infeksi diverticulitis diawali dari pembentukan kantung-kantung di lapisan usus besar.
Jika kantung atau tonjolan tersebut pecah menyebabkan limbah usus tumpah ke dalam perut, yang kemudian beresiko mengakibatkan peritonitis.
Peritonitis berpotensi mengancam jiwa, penyakit ini terjadi karena kebocoran di usus. Dampak gejala yang akan dirasakan akibat peritonitis yaitu rasa nyeri, demam, otot perut kaku, mual, dan muntah.
Penyakit Wasir
Kebiasaan menahan kentut beresiko menyebabkan penyakit wasir. Dimana menahan kentut akan membuat Anda tidak nyaman, serta menimbulkan tekanan atau gerakan berlebihan di bagian organ dubur.
Hal tersebut menyebabkan otot-otot di dubur menjadi tegang yang kemudian menyebabkan pelebaran pembuluh darah, hal inilah yang memicu wasir.
Wasir dapat dikatakan suatu masalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar.
Dampak buruk lainnya dari menahan kentut yaitu resiko masuknya gas ke dalam pembuluh darah (yang ada di dinding usus), jika ini terjadi maka gas bisa menyebar ke seluruh tubuh, itu artinya tubuh keracunan gas.
Cara Mencegah Kentut Terlalu Bau
Dari laman berjudul Is Flatulence Good for You? Depends on the Smell?! (draxe.com), apabila mengalami masalah bau kentut berlebihan maka hal pertama yang harus diperhatikan yaitu pola makan. Tubuh mungkin mengalami kesulitan memecah makanan tertentu, atau mengalami akumulasi belerang, bakteri atau ragi.
Secara umum, beberapa makanan “terburuk” penyebab gas yaitu:
Kacang
Kacang mengandung sejenis karbohidrat yang disebut polisakarida, yang mudah fermentasi begitu masuk ke usus.
Bakteri yang ada di usus hidup dari karbohidrat ini, yang menyebabkan fermentasi dan peningkatan gas.
Tapi Anda sebenarnya tidak perlu menghindari konsumsi kacang polong atau jenis kacang lainnya. Merendamnya semalaman sebelum dimasak membantu membuatnya lebih mudah dicerna.
Susu
Intoleransi laktosa merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnya tidak mampu dengan sempurna untuk mencerna makanan yang mengandung susu, keju, yoghurt atau produk susu.
Susu dan produk susu mengandung konsentrasi tinggi laktosa yang sulit dipecah. Anda bisa membatasi konsumsi susu dan produk makanan mengandung susu.
Sayuran yang Mengandung Belerang
Beberapa jenis sayuran yang mengandung karbohidrat dan belerang cenderung menyebabkan gas berlebih seperti kembang kol, brokoli, kubis, kubis Brussel dan kale.
Batasi konsumsi jenis sayuran-sayuaran tersebut.
Tepung, Makanan Berserat Tinggi
Kurangi beberapa jenis makanan seperti kentang, biji-bijian, jagung dan buncis. Makanan-makanan tersebut walaupun kaya serat tetapi bisa meningkatkan gas.
Jenis makanan lainnya yang konsumsinya perlu dikurangi:
Hal Lainnya
Jenis utama gas yang terperangkap di dalam tubuh dan menyebabkan perut kembung adalah nitrogen. Nitrogen menyumbang sekitar 20-90 persen dari semua gas yang menyebabkan kentut. Jenis gas lainnya yaitu hidrogen, karbondioksida, metana dan oksigen.
Beberapa senyawa yang terkait belerang berkontribusi pada intensitas bau kentut seperti hidrogen sulfida, dimetil sulfida dan metanethiol.
Adapun beberapa penyebab gas menumpuk di dalam tubuh yaitu:
Hanya saja yang penting diketahui yaitu terlalu sering menahan kentut bisa berbahaya. Pada dasarnya kentut merupakan udara yang terjebak di dalam perut.
Photo: https://pixabay.com
Jenis makanan seperti kol dan bawang putih mengandung karbohidrat yang cukup sulit terserap sempurna sehingga memicu pembentukan gas mengandung sulfur di dalam pencernaan. Hal inilah yang nantinya menyebabkan kentut berbau.
Umumnya orang kentut sebanyak 13-21 kali dalam sehari. Angka ini tergolong normal. Sebenarnya kentut dengan frekuensi normal menandakan sistem pencernaan berfungsi dengan baik.
Sesekali menahan gas (kentut) tampaknya tidak menimbulkan bahaya kesehatan, tapi tentunya Anda merasa tidak nyaman kan?
Hindari terlalu sering menahan kentut karena dampaknya bisa menyebabkan masalah pencernaan, perut kembung, perut tidak nyaman dan perut menjadi cenderung panas.
Terlalu lama dan sering menahan kentut bisa menyebabkan usus menggelembung (akibat penyumbatan gas). Hal ini bisa membahayakan bagian tubuh tersebut.
Menahan kentut berpotensi menyebabkan tekanan dari gas yang seharusnya dikeluarkan, gas nantinya berpencar (menuju) bagian-bagian lain di dalam tubuh.
Hal ini bisa berdampak buruk pada organ tubuh, salah satunya yaitu usus. Dimana penumpukan berlebih gas akan melemahkan dinding usus dan menyebabkan munculnya tonjolan di lapisan mukosa usus (diverticula).
Keadaan bisa sangat berbahaya jika kantong/tonjolan di lapisan mukosa usus tersebut bisa sampai menimbulkan infeksi.
Infeksi Diverticulosis
Diverticulitis adalah kondisi infeksi dimana sebelumnya terjadi kemunculan tonjolan di saluran pencernaan. Kondisi ini mengakibatkan rasa sakit pada perut, rasa mual (ingin mutah), demam dan gangguan BAB.
Bisa dikatakan infeksi diverticulitis diawali dari pembentukan kantung-kantung di lapisan usus besar.
Jika kantung atau tonjolan tersebut pecah menyebabkan limbah usus tumpah ke dalam perut, yang kemudian beresiko mengakibatkan peritonitis.
Peritonitis berpotensi mengancam jiwa, penyakit ini terjadi karena kebocoran di usus. Dampak gejala yang akan dirasakan akibat peritonitis yaitu rasa nyeri, demam, otot perut kaku, mual, dan muntah.
Penyakit Wasir
Kebiasaan menahan kentut beresiko menyebabkan penyakit wasir. Dimana menahan kentut akan membuat Anda tidak nyaman, serta menimbulkan tekanan atau gerakan berlebihan di bagian organ dubur.
Hal tersebut menyebabkan otot-otot di dubur menjadi tegang yang kemudian menyebabkan pelebaran pembuluh darah, hal inilah yang memicu wasir.
Wasir dapat dikatakan suatu masalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar.
Dampak buruk lainnya dari menahan kentut yaitu resiko masuknya gas ke dalam pembuluh darah (yang ada di dinding usus), jika ini terjadi maka gas bisa menyebar ke seluruh tubuh, itu artinya tubuh keracunan gas.
Cara Mencegah Kentut Terlalu Bau
Dari laman berjudul Is Flatulence Good for You? Depends on the Smell?! (draxe.com), apabila mengalami masalah bau kentut berlebihan maka hal pertama yang harus diperhatikan yaitu pola makan. Tubuh mungkin mengalami kesulitan memecah makanan tertentu, atau mengalami akumulasi belerang, bakteri atau ragi.
Secara umum, beberapa makanan “terburuk” penyebab gas yaitu:
Kacang
Kacang mengandung sejenis karbohidrat yang disebut polisakarida, yang mudah fermentasi begitu masuk ke usus.
Bakteri yang ada di usus hidup dari karbohidrat ini, yang menyebabkan fermentasi dan peningkatan gas.
Tapi Anda sebenarnya tidak perlu menghindari konsumsi kacang polong atau jenis kacang lainnya. Merendamnya semalaman sebelum dimasak membantu membuatnya lebih mudah dicerna.
Susu
Intoleransi laktosa merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnya tidak mampu dengan sempurna untuk mencerna makanan yang mengandung susu, keju, yoghurt atau produk susu.
Susu dan produk susu mengandung konsentrasi tinggi laktosa yang sulit dipecah. Anda bisa membatasi konsumsi susu dan produk makanan mengandung susu.
loading...
Sayuran yang Mengandung Belerang
Beberapa jenis sayuran yang mengandung karbohidrat dan belerang cenderung menyebabkan gas berlebih seperti kembang kol, brokoli, kubis, kubis Brussel dan kale.
Batasi konsumsi jenis sayuran-sayuaran tersebut.
Tepung, Makanan Berserat Tinggi
Kurangi beberapa jenis makanan seperti kentang, biji-bijian, jagung dan buncis. Makanan-makanan tersebut walaupun kaya serat tetapi bisa meningkatkan gas.
Jenis makanan lainnya yang konsumsinya perlu dikurangi:
- Makanan yang juga sulit dipecah di pencernaan yaitu bawang, bawang putih, gandum, susu, kacang polong.
- Makanan olahan dan berlemak tinggi.
Hal Lainnya
Jenis utama gas yang terperangkap di dalam tubuh dan menyebabkan perut kembung adalah nitrogen. Nitrogen menyumbang sekitar 20-90 persen dari semua gas yang menyebabkan kentut. Jenis gas lainnya yaitu hidrogen, karbondioksida, metana dan oksigen.
Beberapa senyawa yang terkait belerang berkontribusi pada intensitas bau kentut seperti hidrogen sulfida, dimetil sulfida dan metanethiol.
Adapun beberapa penyebab gas menumpuk di dalam tubuh yaitu:
- Sering menelan udara
- Perubahan mikroflora
- Konstipasi
- Intoleransi makanan
- Gangguan pencernaan
- Fermentasi bakteri di dalam usus
0 komentar: