Cara Yang Benar Mengatasi Demam Pada Anak & Bayi
Demam umum terjadi pada semua orang, termasuk si Kecil. Sebagai orang tua pasti akan khawatir ketika mendapati tubuh si anak (apalgi jika masih bayi) terasa panas.
Ketika megalami hal ini, maka ada beberapa hal awal yang bisa dilakukan, sehingga tidak perlu landung tergesa-gesa ke dokter.
Demam sendiri sebenarnya sebuah gejala. Dimana ketika demam menjadi pertanda bahwa tubuh si anak sedang melawan penyakit.
Demam bisa dikatakan menjadi bukti sistem kekebalan tubuhnya yang bekerja dengan baik. Dimana baiknya sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk melawan serangan penyakit.
Demam juga bisa menyerang anak kecil jika dia terlalu lama berada di bawah terik matahari panas. Anda tidak perlu khawatir berlebihan jika anak masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.
Adapun beberapa kondisi yang membuat orang tua perlu waspada ketika sang anak mengalami demam, dengan tanda-tanda seperti berikut:
Demam dapat sebagai tanda pertahananan tubuh karena adanya benda asing di dalam sistem tubuh. Anak bisa demam setelah diberikan imunisasi, kondisi ini tidak memerlukan penanganan medis.
Demam juga disebabkan karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh, kalau ini memerlukan antibiotika. Ketika anak demam, pertama kali orang harus mengetahui penyebab demam pada anak.
Penanganan yang berlebihan ketika anak mengalami demam, contohnya: langsung memberikan obat antibiotika, langsung melakukan cek darah, dll.
Hal ini malah bisa memberikan hal buruk dan merugikan pada anak. Sehingga masalah bukannya hilang, malah bisa muncul masalah lain.
Pengobatan demam pada anak
Jika anak mengalami demam, maka motivasi anak untuk lebih banyak minum air. Oang tua bisa menyuruh anak minum air sedikit demi sedikit.
Hal itu karena kondisi demam membuat anak kehilangan cairan, yang beresiko anak mengalami dehidrasi. Hindari minuman yang mengandung kafein dan minuman kaleng / bersoda.
Obat-obatan penurun demam seperti parasetamol dan ibuprofen bisa diberikan kepada anak. Untuk melakukannya, penting untuk selalu ikuti petunjuk dan aturan yang benar.
Perlu diketahui, umur, tinggi dan berat badan anak akan menentukan dosis. Dengan memberikan obat pada anak diharapkan dapat membuat anak merasa lebih nyaman dan tenang.
Hindari memberikan aspirin pada anak, karena menimbulkan efek samping sindrom / penyakit fatal yang memengaruhi otak dan hati.
#Pastikan anak istirahat yang cukup
Ketika anak sakit atau demam harus banyak-banyak untuk tidur / istirahat, hal ini pentig agar suhu tubuh dapat reda menjadi normal.
Jika anak sakit akan tetapi dirinya terus aktif bergerak, maka hal ini kurang baik, karena akan membuat tubuhnya sangat lelah sehingga kemampuan sistem tubuh dalam melawan penyakit menurun.
Tetapi hal ini bukan berarti anak seharian berda di tempat tidur, yang dimaksudkan dari banyak istirahat adalah porsi anak untuk tidur atau istirahat ditingkatkan dari biasanya (saat anak normal / tidak sakit).
#Mandi dengan air hangat
Anda bisa nemandikan anak dengan air hangat atau ruam-ruam kuku, yang bermanfaat untuk membantu meredakan demam anak.
Jika anak tidak mau mandi (karena sakit dideritanya) maka Anda bisa mengelap tubuh anak dengan handuk atau washlap basah yang hangat.
#Pijat dengan PepperMint Oil
Anda bisa memijat memakai PepperMint Oil pada dada, punggung dan bagian tubuh lainnya guna meredakan demam pada anak.
Nantinya, mentol yang ada di dalam PepperMint Oil berfungsi untuk melancarkan hidung yang tersumbat.
Orang tua bisa memijat bagian dada dan punggung anak secara perlahan.
# Motivsi anak agar banyak minum air putih
Kondisi demam bisa memicu resiko terjadinya dehidrasi pada anak. Orang tua hendaknya jangan sampai lupa memmerikan minum air putih pada anak. Pastikan anak minum air putih yang cukup.
Selain itu, Ada bisa memberikan anak makanan berkuah kaldu, teh herbal / teh jahe, madu, dan jus buah (jambu, pepaya, strawberry, pear, dll).
#Berikan makanan yang agak pedas dan hangat
Kalau memang anak kuar untuk makan pedas, dan dirinya joga menyukainya. Maka orang tua bisa memberikan sedikit makanan pedas kesukaannya...
...seperti sup ayam, sup buntut atau bakso, dengan menambahkan lada di dalam makanan (tetapi jangan teralu banyak).
Hal itu karena makanan pedas bisa membuatnya anak berkeringat, serta juga dapat melancarkan peredaran darah. Hal ini sangat baik.
#Perhatikan gizi makanan anak
Untuk anak, terutama saat sakit sangat penting untuk memberikan makanan sehat yang bergizi tinggi agar daya tahan tubuhnya dapat optimal.
Pastikan makanan yang dikonsumsi anak benar-benar bergizi. Anda bisa memberikan makanan kesukaannya yang sehat, seperti kaldu sup ayam, Sup iga, bakso, dll.
Penting bagi orang tua saat anak demam, untuk menghindari memberikan makanan kurang sehat pada anak, seperti makanan instan, junk food, minuman bersoda dan semacamnya.
#Hendaknya orang tua membuat anak senyaman mungkin
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Persatuan Dokter Anak Amerika, dari hasil studi menyarankan agar orangtua berkonsentrasi untuk membuat anak merasa nyaman ketika demam dibandingkan sibuk memikirkan menurunkan suhu demam anak.
Karena penyebab demam bisa beragam, jika orang tua hanya berfokus menurunkan suhu demam, maka tidak memberikan hasi optimal untuk kesembuhan anak.
#Berikan obat penurun demam
Memberikan obat penurun demam pada anak tentunya sesuai dengan usianya, umumnya yang digunakan adalah parasetamol.
Parasetamol merupakan obat penurun demam yang dinilai memiliki efek samping yang rendah, sehingga penggunaan parasetamol dapat diterapkan pada bayi sekalipun.
Tetapi sangat penting untuk membaca petunjuk dokter agar menghindari hal yang tidak diinginkan seperti resiko gangguan fungsi hati (yang paling sering terjadi).
Sangat berbahaya jika memberikan dosis yang tidak tepat (dosis terlalu tinggi).
Ketika megalami hal ini, maka ada beberapa hal awal yang bisa dilakukan, sehingga tidak perlu landung tergesa-gesa ke dokter.
Demam sendiri sebenarnya sebuah gejala. Dimana ketika demam menjadi pertanda bahwa tubuh si anak sedang melawan penyakit.
Demam bisa dikatakan menjadi bukti sistem kekebalan tubuhnya yang bekerja dengan baik. Dimana baiknya sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk melawan serangan penyakit.
Demam juga bisa menyerang anak kecil jika dia terlalu lama berada di bawah terik matahari panas. Anda tidak perlu khawatir berlebihan jika anak masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.
Adapun beberapa kondisi yang membuat orang tua perlu waspada ketika sang anak mengalami demam, dengan tanda-tanda seperti berikut:
- Anak terlihat sangat lesu, serta tidak ada semangat saat dihibur atau diajak bermain
- Tidak nafsu makan
- Tidak responsif karena rasa sakit yang dialaminya
- Muncul ruam
- Anak uring-uringan saat tidur
- Pernapasannya terganggu
- Terlihat tanda-tanda dehidrasi pada anak, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, dll
- Tubuh anak mengalami kejang
Demam tidak membahayakan asalkan tidak menimbulkan dehidrasi, kesadaran menurun ataupun kejang.
Demam dapat sebagai tanda pertahananan tubuh karena adanya benda asing di dalam sistem tubuh. Anak bisa demam setelah diberikan imunisasi, kondisi ini tidak memerlukan penanganan medis.
Demam juga disebabkan karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh, kalau ini memerlukan antibiotika. Ketika anak demam, pertama kali orang harus mengetahui penyebab demam pada anak.
Penanganan yang berlebihan ketika anak mengalami demam, contohnya: langsung memberikan obat antibiotika, langsung melakukan cek darah, dll.
Hal ini malah bisa memberikan hal buruk dan merugikan pada anak. Sehingga masalah bukannya hilang, malah bisa muncul masalah lain.
Pengobatan demam pada anak
Jika anak mengalami demam, maka motivasi anak untuk lebih banyak minum air. Oang tua bisa menyuruh anak minum air sedikit demi sedikit.
Hal itu karena kondisi demam membuat anak kehilangan cairan, yang beresiko anak mengalami dehidrasi. Hindari minuman yang mengandung kafein dan minuman kaleng / bersoda.
Obat-obatan penurun demam seperti parasetamol dan ibuprofen bisa diberikan kepada anak. Untuk melakukannya, penting untuk selalu ikuti petunjuk dan aturan yang benar.
Perlu diketahui, umur, tinggi dan berat badan anak akan menentukan dosis. Dengan memberikan obat pada anak diharapkan dapat membuat anak merasa lebih nyaman dan tenang.
Hindari memberikan aspirin pada anak, karena menimbulkan efek samping sindrom / penyakit fatal yang memengaruhi otak dan hati.
#Pastikan anak istirahat yang cukup
Ketika anak sakit atau demam harus banyak-banyak untuk tidur / istirahat, hal ini pentig agar suhu tubuh dapat reda menjadi normal.
Jika anak sakit akan tetapi dirinya terus aktif bergerak, maka hal ini kurang baik, karena akan membuat tubuhnya sangat lelah sehingga kemampuan sistem tubuh dalam melawan penyakit menurun.
Anak seharian berada di atas tempat tidur juga bukan hal yang diharuskan, kecuali jika kondisi sakit demam yang dialami anak sangat parah sehingga memasaksanya untuk seharian di tempat tidur.
#Mandi dengan air hangat
Anda bisa nemandikan anak dengan air hangat atau ruam-ruam kuku, yang bermanfaat untuk membantu meredakan demam anak.
Jika anak tidak mau mandi (karena sakit dideritanya) maka Anda bisa mengelap tubuh anak dengan handuk atau washlap basah yang hangat.
loading...
#Pijat dengan PepperMint Oil
Anda bisa memijat memakai PepperMint Oil pada dada, punggung dan bagian tubuh lainnya guna meredakan demam pada anak.
Nantinya, mentol yang ada di dalam PepperMint Oil berfungsi untuk melancarkan hidung yang tersumbat.
Orang tua bisa memijat bagian dada dan punggung anak secara perlahan.
# Motivsi anak agar banyak minum air putih
Kondisi demam bisa memicu resiko terjadinya dehidrasi pada anak. Orang tua hendaknya jangan sampai lupa memmerikan minum air putih pada anak. Pastikan anak minum air putih yang cukup.
Selain itu, Ada bisa memberikan anak makanan berkuah kaldu, teh herbal / teh jahe, madu, dan jus buah (jambu, pepaya, strawberry, pear, dll).
#Berikan makanan yang agak pedas dan hangat
Kalau memang anak kuar untuk makan pedas, dan dirinya joga menyukainya. Maka orang tua bisa memberikan sedikit makanan pedas kesukaannya...
...seperti sup ayam, sup buntut atau bakso, dengan menambahkan lada di dalam makanan (tetapi jangan teralu banyak).
Hal itu karena makanan pedas bisa membuatnya anak berkeringat, serta juga dapat melancarkan peredaran darah. Hal ini sangat baik.
#Perhatikan gizi makanan anak
Untuk anak, terutama saat sakit sangat penting untuk memberikan makanan sehat yang bergizi tinggi agar daya tahan tubuhnya dapat optimal.
Pastikan makanan yang dikonsumsi anak benar-benar bergizi. Anda bisa memberikan makanan kesukaannya yang sehat, seperti kaldu sup ayam, Sup iga, bakso, dll.
Penting bagi orang tua saat anak demam, untuk menghindari memberikan makanan kurang sehat pada anak, seperti makanan instan, junk food, minuman bersoda dan semacamnya.
#Hendaknya orang tua membuat anak senyaman mungkin
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Persatuan Dokter Anak Amerika, dari hasil studi menyarankan agar orangtua berkonsentrasi untuk membuat anak merasa nyaman ketika demam dibandingkan sibuk memikirkan menurunkan suhu demam anak.
Karena penyebab demam bisa beragam, jika orang tua hanya berfokus menurunkan suhu demam, maka tidak memberikan hasi optimal untuk kesembuhan anak.
#Berikan obat penurun demam
Memberikan obat penurun demam pada anak tentunya sesuai dengan usianya, umumnya yang digunakan adalah parasetamol.
Parasetamol merupakan obat penurun demam yang dinilai memiliki efek samping yang rendah, sehingga penggunaan parasetamol dapat diterapkan pada bayi sekalipun.
Tetapi sangat penting untuk membaca petunjuk dokter agar menghindari hal yang tidak diinginkan seperti resiko gangguan fungsi hati (yang paling sering terjadi).
Sangat berbahaya jika memberikan dosis yang tidak tepat (dosis terlalu tinggi).
Beberapa tahun terakhir, terjadi penggunaan dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen untuk mengobati demam pada anak.
Praktik seperti ini TIDAK DIANJURKAN karena meinumbulkan masalah yiaitu: sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian salah, dan intoksikasi obat karena berlebihan.
Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam TIDAK TERBUKTI secara ilmiah memiliki efek antipiretik yang lebih kuat dibanding pengguaan satu macam antipiretik.
Praktik seperti ini TIDAK DIANJURKAN karena meinumbulkan masalah yiaitu: sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian salah, dan intoksikasi obat karena berlebihan.
Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam TIDAK TERBUKTI secara ilmiah memiliki efek antipiretik yang lebih kuat dibanding pengguaan satu macam antipiretik.
#Penanganan dokter
Bagi bayi yang mengalami demam pada usia 3 bulan kebawah, dimana suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius, maka lebih baik untuk membawanya ke dokter anak.
Terutama lagi jika muncul kondisi lain, seperti anak demam dengan kondisi urin yang kental, kakinya terus-terusan bergerak (tanda bagi tidak nyaman), maka dikhwatirkan bayi terkena infeksi saluran kemih.
Hal lainnya yang membuat orang tua perlu membawa bayi yang demam ke dokter adalah jika panas demam tidak turun-turun selama 3 hari, terjadinya mimisan ataupun bintik merah pada bayi.
Tips lainnya mengatasi demam pada anak:
#Saat anak menggigil atau kedinginan, sebaiknya anak diselimuti selimut yang hangat dan pastikan suhu rungan jangan terlalu dingin.
#Gunakan pakaian ringan (jangan pakaian terlalu tebal), serta berikan selimut pada anak. Memberikan pakaian yang terlalu banyak (atau juga terlalu tebal) justru mencegah panas tubuh keluar dari dalam tubuh, sehingga berdampak buruk pda anak.
#Hindari memberikan pada anak minuman yang mengandung kafein dan soda (seperti cola), karena beresiko terjadinya dehidrasi pada anak.
#Pastikan kamar tidur anak pada suhu yang nyaman, yaitu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Jangan berikan baju terlalu tebal pada anak, hal ini agar panas tubuh bisa keluar maksimal.
#Usahakan untuk sering-sering memeriksa suhu tubuh anak. Orang tua bisa menggunakan alat termometer, jangan biasakan hanya mengandalkan rabaan tangan untuk mendeteksi suhu tubuh anak.
#Orang tua perlu selalu memastikan anak agar tidak merasa kedinginan atau kepanasan.
Mengatasi demam pada bayi
Orang tua perlu segera membawa sang bayi ke dokter jika masih berusia di bawah 3 bulan saat demam. Bayi harus cepat ditangani dokter karena demam pada usia tersebut berpotensi sebagai tanda kondisi serius.
Selain itu, karena bayi usia tiga bulan ke bawah belum memiliki lapisan pelindung sel yang kaut antara aliran darah dan sistem saraf pusat.
Hal tersebut beresiko terjadinya masalah serius, berupa mikroorganisme yang menyebar dan merusak jaringan saraf.
Adapun bagi bayi di atas tiga bulan, maka bawa ke dokter jika demamnya tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam sejak bayi sakit demam.
Cara mengetahui demam pada bayi
Dengan menggunakan alat termometer, sisarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi melalui anus karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan ketiak, mulut, dsb.
Termometer anus juga lebih mudah diaplikasikan pada bayi.
Sebelum mengukur suhu tubuhnya pada anus, maa rang tua harus memastikan termometer dalam keadaan higienis. Sehingga, sebelum digunakan harus dicuci hingga bersih.
Posisikan bayi Anda tengkurap, kemudian masukkan termometer yang telah diolesi petroleum jelly perlahan-lahan ke anus dengan kedalaman sekitar 2.5 cm.
Tahan termometer selama dua menit hingga terdengar suara notifikasi dari termometer. Setelah itu orang tua bisa menariknya perlahan, kemudian melihat hasilnya.
Suhu tubuh bayi normal berada di kisaran 36-37 derajat Celcius.
Penanganan demam pada bayi
Untuk menangani demam pada bayi usia tiga bulan ke atas, beberapa penanganan awal dan sederhana yaitu:
#Mandikan bayi menggunakan air hangat. Penting untuk memastikan air tidak terlalu panas bagi kulit bayi. Mandi air hangat bermanfaat untuk melancarkan pernapasannya, dan membaut tubuh bayi menjadi nyaman.
#Lalu pakaikan pakaian bayi dengan bahan yang cenderung tipis, jangan memberikan pakaian tebal bagi bayi yang demam.
#Pasikan bayi tidak kekurangan cairan (dehidrasi), berikan ASI, susu formula atau air putih.
#Adapun jika ingin memberikan obat mengatasi demam pada bayi, maka harus berkonsultasi pada dokter.
#Ingat, apabila demam menyerang bayi yang berusia tiga bulan ke bawah, hendaknya segera membawa sang bayi ke dokter.
Bagi bayi yang mengalami demam pada usia 3 bulan kebawah, dimana suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius, maka lebih baik untuk membawanya ke dokter anak.
Terutama lagi jika muncul kondisi lain, seperti anak demam dengan kondisi urin yang kental, kakinya terus-terusan bergerak (tanda bagi tidak nyaman), maka dikhwatirkan bayi terkena infeksi saluran kemih.
Hal lainnya yang membuat orang tua perlu membawa bayi yang demam ke dokter adalah jika panas demam tidak turun-turun selama 3 hari, terjadinya mimisan ataupun bintik merah pada bayi.
Tips lainnya mengatasi demam pada anak:
#Saat anak menggigil atau kedinginan, sebaiknya anak diselimuti selimut yang hangat dan pastikan suhu rungan jangan terlalu dingin.
#Gunakan pakaian ringan (jangan pakaian terlalu tebal), serta berikan selimut pada anak. Memberikan pakaian yang terlalu banyak (atau juga terlalu tebal) justru mencegah panas tubuh keluar dari dalam tubuh, sehingga berdampak buruk pda anak.
#Hindari memberikan pada anak minuman yang mengandung kafein dan soda (seperti cola), karena beresiko terjadinya dehidrasi pada anak.
#Pastikan kamar tidur anak pada suhu yang nyaman, yaitu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Jangan berikan baju terlalu tebal pada anak, hal ini agar panas tubuh bisa keluar maksimal.
#Usahakan untuk sering-sering memeriksa suhu tubuh anak. Orang tua bisa menggunakan alat termometer, jangan biasakan hanya mengandalkan rabaan tangan untuk mendeteksi suhu tubuh anak.
#Orang tua perlu selalu memastikan anak agar tidak merasa kedinginan atau kepanasan.
Mengatasi demam pada bayi
Orang tua perlu segera membawa sang bayi ke dokter jika masih berusia di bawah 3 bulan saat demam. Bayi harus cepat ditangani dokter karena demam pada usia tersebut berpotensi sebagai tanda kondisi serius.
Selain itu, karena bayi usia tiga bulan ke bawah belum memiliki lapisan pelindung sel yang kaut antara aliran darah dan sistem saraf pusat.
Hal tersebut beresiko terjadinya masalah serius, berupa mikroorganisme yang menyebar dan merusak jaringan saraf.
Adapun bagi bayi di atas tiga bulan, maka bawa ke dokter jika demamnya tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam sejak bayi sakit demam.
Cara mengetahui demam pada bayi
Dengan menggunakan alat termometer, sisarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi melalui anus karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan ketiak, mulut, dsb.
Termometer anus juga lebih mudah diaplikasikan pada bayi.
Sebelum mengukur suhu tubuhnya pada anus, maa rang tua harus memastikan termometer dalam keadaan higienis. Sehingga, sebelum digunakan harus dicuci hingga bersih.
Posisikan bayi Anda tengkurap, kemudian masukkan termometer yang telah diolesi petroleum jelly perlahan-lahan ke anus dengan kedalaman sekitar 2.5 cm.
Tahan termometer selama dua menit hingga terdengar suara notifikasi dari termometer. Setelah itu orang tua bisa menariknya perlahan, kemudian melihat hasilnya.
Suhu tubuh bayi normal berada di kisaran 36-37 derajat Celcius.
Penanganan demam pada bayi
Untuk menangani demam pada bayi usia tiga bulan ke atas, beberapa penanganan awal dan sederhana yaitu:
#Mandikan bayi menggunakan air hangat. Penting untuk memastikan air tidak terlalu panas bagi kulit bayi. Mandi air hangat bermanfaat untuk melancarkan pernapasannya, dan membaut tubuh bayi menjadi nyaman.
#Lalu pakaikan pakaian bayi dengan bahan yang cenderung tipis, jangan memberikan pakaian tebal bagi bayi yang demam.
#Pasikan bayi tidak kekurangan cairan (dehidrasi), berikan ASI, susu formula atau air putih.
#Adapun jika ingin memberikan obat mengatasi demam pada bayi, maka harus berkonsultasi pada dokter.
#Ingat, apabila demam menyerang bayi yang berusia tiga bulan ke bawah, hendaknya segera membawa sang bayi ke dokter.
0 komentar: